Apa yang dimaksud dengan Business Continuity Plan BCP?

Pengertian Business Continuity Plan BCP

Mari kita bahas Apa yang dimaksud dengan Business Continuity Plan BCP?

Business Continuity Plan (BCP)

Business Continuity Plan (BCP)

Business Continuity Planning (BCP) adalah suatu kondisi dimana bisnis sebuah organisasi harus tetap berjalan dan tetap melakukan pelayanan pasca terjadinya sebuah bencana atau gangguan. Business Continuity Planning (BCP) akan dikaitkan bagaimana sebuah perusahaan dalam membuat sebuah rencana untuk antisipasi kondisis perusahaan pada saaat terjadinya bencana dan memastikan layanan perusahaan dapat diakses dan dapat berjalan seperti saat belum terjadinya bencana. Pada intinya adalah Business Continuity Planning (BCP) dibuat pada posisi pencegahan dimana terjadinya sebuah bencana tidak dapat diduga dan dapat timbul sewaktu waktu.

Badan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk Strategi Internasional Pengurangan Risiko Bencana (UN ISDR) menempatkan Indonesia dalam katagori Negara dengan resiko terjadinya bencana alam terbesar. Dalam peta rawan bencana internasional, bencana alam Indonesia menempati posisi tertinggi untuk bahaya tsunami, tanah longsor dan erupsi gunung berapi [ BNPB, 2012] Selain bencana alam serangan hacker (DDoS, Web Deface, Virus, SQL Injection), Power Loss,Bandwidth Loss, Kehilangan Data, Human error juga berpotensi pada rusaknya peralatan dan sistem informasi yang menimbulkan terhentinya suatu layanan sistem sehingga berdampak pada kerugian terhadap suatu institusi.
Keberhasilan suatu organisasi, institusi atau perusahaan ditentukan oleh kebijakan dan strategi yang tepat dari pemimpin perusahaan tersebut, strategi tersebut dijalankan oleh organisasi. Ketetapan strategi yang ditetapkan pimpinan suatu organisasi, didasarkan pada pemikiran strategi yang dimilikinya dengan pengalaman pembelajarannya dalam suatu lingkungan yang terus berubah. Proses yang dilakukan oleh ahli strategi tersebut, digunakan sebagai pemikiran strategi formal untuk panduan dalam menetapkan keputusan manajemen. Pola pemikiran seperti itulah yang dikembangankan dalam manajemen strategi.

Dalam penerapan Business Continuity Plan BCP ada beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan, Menurut standar CISSP (Certified Information System Security Proffesional), proses BCP meliputi 4 fase, yaitu :

  1. Penetapan Ruang lingkup dan perencanaan
  2. Penetapan Business Impact Assessment (BIA)
  3. Pengembangan Business Continuity Plan
  4. Persetujuan rencana dan implementasi
Business Continuity Plan (BCP)

Business Continuity Plan (BCP)

Fase 1. Penetapan Ruang Lingkup dan Perencanaan

Pada fase yang pertama ini hal utama yang dilakukan adalah melakukan perencanaan kebutuhan antara lain penanggung jawab pelaksana ketika terjadi bencana, wilayah kritis yang perlu dilindungi dan dibutuhkan, dan upaya agar tetap melakukan layanan setelah terjadinya bencana. Selain itu juga perlu melakukan perencanaan anggaran dana ketika bencana terjadi dan paska bencana. Beberapa wilayah kritis dalam perusahaan yang dibutuhkan adalah:

Jaringan LAN,jaringan WAN, dan komputer server
Komunikasi data serta telekomunikasi
Workstation serta ruang kerja darurat paska bencana
Kebutuhan aplikasi, back up data, serta perangkat lunak
Media dan record untuk menyimpan data penting
Sumber daya manusia sebagai petugas paska bencana selama proses produksi

Fase 2. Penetapan Penetapan Business Impact Assessment

Penetapan Business Impact Assessment (BIA) atau analisa dampak bisnis adalah Fase ini merupakan fase untuk membuat suatu dokumentasi yang digunakan untuk membantu staf task force saat bencana berlangsung. Dampak atas bencana pada dasarnya dikategorikan dalam 2 bentuk yaitu dampak yang berhubungan dengan nilai uang (bersifat kuantitatif) serta dampak yang berhubungan dengan operasional (kualitatif), analisa dampak tersebut di definisikan dan di buat panduannya, dimana penaksiran atas kelemahan yang muncul saat terjadinya bencana merupakan bagian dari BIA itu sendiri.

Fase 3. Pengembangan Business Continuity Plan

Pada fase ini dilakukan persiapan keadaan darurat, yakni menentukan strategi penyelamatan (back up) serta recovery pada setiap bencana. Selanjutnya dilakukan penentuan mengenai prosedur dalam menghadapi keadaan darurat tersebut. Tindakan pemulihan bisnis juga dilaksanakan dengan cara menunjuk tim yang bertanggung jawab.

Fase 4. Persetujuan terhadap rencana serta implementasi

Pada fase ini dilakukan pengujian mengenai Bisnis Continuity Planning, tentang bagaimana sistem yang tersusun serta melakukan evaluasi dan juga perbaikan sistem di dalamnya. Selanjutnya dilakukan pelatihan dan sosialisasi Bisnis Continuity Planning pada seluruh karyawan dan selanjutnya mengevaluasi hasil dari pelatihan tersebut. Langkah terakhir adalah peninjauan ulang Bisnis Continuity Planning sebelum perencanaan tersebut disetujui. Pada fase ini bisa dilakukan perubahan jika dirasa perlu.

Business Continuity Plan (BCP)

Business Continuity Plan (BCP)

baca juga

How to make Telegram Channels easily

Apa yang dimaksud dengan Business Continuity Plan BCP?

 

 

This entry was posted in Business Continuity Plan, Uncategorized and tagged , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *